Senin, 23 Juni 2014

Tugas Kelompok Softskill
Komunikasi Bisnis#
100 Majas

Nama Kelompok:
- Algana Prabandaru
- Jerry Anggoro Kasih
- Hamzah Sepryant
- Rohmad Hidayatulloh
3SA02

A . NOVEL THE HUNGER GAMES
1.      Jemariku terulur. (page:9)
2.      Wajah Prim sesegar tetesan hujan. (page:9)
3.      Wajah Prim semanis bunga Primrose (page:9)
4.      Warna matanya seperti ketela busuk (page:9)
5.      Buku-buku tangan yang bengkak (page:11)
6.      Rasa pahit-manis yang tajam meledak di lidahku (page:15)
7.      Kami tidur dengan perut berkeruyuk (page:17)
8.      Menutup daun jendela mereka (page:18)
9.      Terpana tak kuasa bergerak ketika nama yang disebutkan memantul-mantul dalam tengkorak ku (page:29)
10.  Dalam kepedihan yang berlipat ganda (page:35)
11.  Terkunci dalam semacam dunia kesedihan yang kelam (page:36)
12.  Rumah komunitas akan menghancurkan Prim seperti serangga yang remuk (page:36)
13.  Hujan deras sedingin es menghantam bumi dengan bengis (page:37)
14.  Tanganku sudah kosong kehabisan harapan (page:38)
15.  Udara hangat yang manis (page: 41)
16.  Awan-awan empuk (page: 41)
17.  Matanya berkaca-kaca (page: 44)
18.  Sementara kamera televise melahap wajah kami bulat-bulat (page: 51)
19.  Kata-kata yang terpotong (page: 72)
20.  Menyerap pemandangan setiap jengkal tubuhku dengan matanya (page:75)
21.  Meskipun matahari berselimut awan (page:76)
22.  Menyisiri hutan (page:77)
23.  Kata Cinna dengan pikiran mengawang (page:79)
24.  Semua orang di pompa semangat berlebihan (page:79)
25.  Percikan harapan (page:82)
26.  Kulemparkan ciuman kepada khalayak ramai (page:82)
27.  Rambut seputih kertas (page:83)
28.  Music berakhir dengan letupan riang (page:83)
29.  Elevator disana gelapdan berderit dengan gerakan selamban siput (page:85)
30.  Baunya seperti susu basi (page:85)
31.  Selamat dari pertumpahan darah (page:166)

B . NOVEL AUTUMN ONCE MORE
1.       Aku bisa merasakan jantungku jatuh ke lantai.
2.      Membuat detak jantungku menggila.
3.      Hatiku lumer tidak berbentuk lagi.
4.      Mencium aroma tubuhnya.
5.      Tapi sebaliknya dia datang langsung bikin gempar dunia Rachel.
      Matanya berubah jadi warna laut.

C . NOVEL PERCY JACKSON ‘THE LIGHTNING THIEF’
1.       Mata ibu langsung berkaca-kaca.
2.       Ibuku menatap lidah-lidah api.
3.       ‘Percy’ katanya sambil berteriak, agar suaranya bisa mengalahkan suara hujan.
4.       Aku membeku, memandang Grover.
5.      Kekuatan pun membakar kaki dan tangan ku.
6.       Kepalaku terasa seperti akan pecah.
7.       Terasa olehku racun maut yang berpacu di dada.
8.      Aku meraihnya, tetapi menyadari bahwa tanganku layu sampai tulang.
9.       Tak ada suara, tetapi sejernih Krista
10.   Pertanyaannya menghantam perutku seperti lemparan bola.
11.   Ranselku seberat satu ton sekarang.
12.   Begitu aku mengatakannya, aku ingin sekali menjahit mulutku.
13.   Aku bisa menduga bahwa benaknya berpacu sejuta kilometer per jam.
14.  Berat di ranselku, seperti bola bowling.
15.  Aku terdiam seribu bahasa.
16.  Hati bahkan lebih berat ketika melihat ibuku.
17.   Api menari-nari disepanjang tepi atas kacamatanya.
18.   Pedangnya berkilauan seperti api tertimpa cahaya matahari.
19.  Indraku bekerja lembur.

NOVEL-NOVEL LAIN
1.      Tahun-tahun yang berlumur peluh dan banjir rencana.." (Percakapan di sebuah jembatan - madre by Dewi Lestari).
2.      Sepasang roti pertama kuselipkan selembar keju, pasangan kedua kutamploki telur mata sapi mulus yang dimasak.." (Menunggu layang-layang - madre by Dewi Lestari)
3.      Hubunganku dengan starla ibarat ritual minum jamu pahit yang ditutup dengan segelas mungil air gula." (Menunggu layang-layang - madre by Dewi Lestari)
4.      Burung tak sempat bertanya, apakah dirinya merdu.." (Perempuan dan rahasia - madre by Dewi Lestari)
5.      Perjalananku kelak hanyalah daru perutku menuju dekapanku.." (Rimba amniotik - madre by Dewi Lestari)
6.      tidak demikina dengan pikiranya yang sibuk mencari,.." (Kesatria, putri dan bintang jatuh by Dewi Lestari)
7.      Rana tidak keberatan memiliki hati dingin tanpa api" (Kesatria, putri dan bintang jatuh by Dewi Lestari)
8.      Langsing, sampai ada yang tipisnya seperti bersaing dengan talenan roti." (Kesatria, putri dan bintang jatuh by Dewi Lestari)
9.      Menyerang titik lemah naluri keibuan yang bertetangga akrab dengan naluri pemborosan." (Petir by Dewi Lestari)
10.  Ukuran mulutnya memang extra luas. Kalau jadi kolam renang, ini dia standar Olimpiade". (petir by Dewi Lestari)
11.  Awan hitam yang menggantung sejak dini hari akhirnya tumpah menjadi hujan lebat" (madre by Dewi Lestari)
12.  Seolah aku ini anak tumbuhan yang bisa cari makan sendiri tanpa diurusi." (Madre by Dewi Lestari)
13.  Pak Hadi terus mengoceh seperti tak mendengar pertanyaanku" (madre by Dewi Lestari)
14.  Sesuatu dalam suaranya, yang berubah sejuk dan tak lagi kering.." (Madre by Dewi Lestari)
15.  Namun tiupan angin ini seolah hendak mengupas dagingmu, merontokan tulangmu.." (Have you ever? - madre by Dewi Lestari)
16.  kakiku di ikat urusan Wijaya Elektronik. Usaha yang sebenarnya telah lama wafat." (Petir by Dewi Lestari)
17.  Hati dapat berdenting membentuk harmoni mayor sempurna yang manis di kuping tanpa perlu membuka suara atau memetik gitar." (Akar by Dewi Lestari)
18.  Laki-laki itu mendekat, begitu pasti seperti laju kereta api menuju stasiun tempat memuntahkan isi lambung." (Akar by Dewi Lestari)
19.   Manusia yang selalu hidup di benang perbatasan antara waras dan gila.."(Akar by Dewi Lestari)
20.  Ia tau sejarah. Ia membuka mata terhadap dunia." (Akar by Dewi Lestari)
21.  Suara gitar listrik meraung bising seperti atap seng diamuk angin." (Akar by Dewi Lestari)
22.  Aku melayang. Sempurna seperti Superman." (Akar by Dewi Lestari)
23.   Walau dengan otak berkabut sehabis minum Cap Tikus, mereka masih berusaha mencerna petuah-petuah Bong.." (Akar by Dewi Lestari)
24.   Terkaadang, kau temukan mutiara dalam lumpur ketika melihat seorang Bong berkata dengan suara bergetar." (Akar by Dewi Lestari)
25.   Sorotan matanya setajam lembing menukik.." (Akar by Dewi Lestari)
26.   Air mata dan keringat dingin banjir jadi satu" (Akar by Dewi Lestari)
27.   Badan ini kayak dilem di tembok, nggak bisa bicara, rahang kejang." (Akar by Dewi Lestari)
28.   Akhirnya, saya meletus, meraung-raung, histeris, roboh, kejang-kejang, ngompol dan berak dicelana, sampai akhirnya pingsan." (Akar by Dewi Lestari)
29.   Keriput muka Guru Liong berlarik halus seperti kertas crepe yang meruntai runtai di pesta ulang tahunku yang kesebelas.." (Akar by Dewi Lestari)
30.   Aku memberanikan diri untuk menyentuh muka orang itu, manusia yang selalu memayungiku seperti langit." (Akar by Dewi Lestari)
31.   Menjemput matahari setiap pagi dan mengantarkanya pulang setiap sore." (Akar by Dewi Lestari)
32.   fenomena aneh yang kualami selama di wihara menguap hilang pelan-pelan. (Akar by Dewi Lestari)
33.   Setiap kali kusongsong terbitnya matahari, sesuatu dalam tubuhku seperti terkupas." (Akar by Dewi Lestari)
34.   Kurus kering, bahunya melengkung kedalam seperti tapal kuda.." (Akar by Dewi Lestari)
35.   Langit jakarta menyelimuti kita dengan racun, kata orang-orang." (Akar by Dewi Lestari)
36.   Bahasa Melayu-nya lancar bak berondongan peluru senapan otomatis.." (Akar by Dewi Lestari)
37.   Mikey dan geng surfer-nya senang menaklukan ombak, seolah ombak laut itu binatang buruan macam singa laut.." (Akar by Dewi Lestari)
38.   Dan, dua perempuan di kamar kami, Robin dan Yvonne, mengapresiasikan Kell bak lukisan Monalisa." (Akar by Dewi Lestari)
39.   sebuah senyum aneh mengembang di wajah Kell." (Akar by Dewi Lestari)
40.   Mereka menghujani Kell dengan tanda tanya.." (Akar by Dewi Lestari)
41.   Setiap potong kata dari mulutnya menjadi semakin dinanti.." (Akar by Dewi Lestari)
42.   Fokusnya pun berpulang kepadaku yang menanti dengan pergelangan dibasahi alkohol." (Akar by Dewi Lestari)
43.   Telah kubelah Thailand ke arah timur laut menembus Laos, hanya untuk berputar lagi ke perbatasan Laos-Thailand" (Akar by Dewi Lestari)
44.  Pagi sampai sore kami dipanggang oleh terik matahari.." (Akar by Dewi Lestari)
45.  Kini, aku menjadi salah satu ikan asin yang menjemurkan diri dan tertidur siang disana." (Akar by Dewi Lestari)
46.  Trisna berkobar dalam api dan aku menanggapinya dengan jadi abu." (Akar by Dewi Lestari)
47.  bangkai pun bakal balik bernyawa dengan goncangan segila ini." (Akar by Dewi Lestari)
48.  Gelap meniti turun mengambili cahaya satu demi satu.." (Akar by Dewi Lestari)
49.  Mengalah pada waktu yang terasa membengkak dan membungkam mulut kami" (Akar by Dewi Lestari)
50. kudengar suara tembakan. Satu kali. Dua kali. Keduanya sama sayup sekaligus garang merobek jantung." (Akar by Dewi Lestari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar