Tugas Softskill - Ilmu Sosial Dasar
Cara mengendalikan ego/emosional
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan
kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau
kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah
kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir,
'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar'
dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat
berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar,
manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan
cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang
buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Aspek emosi
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang
harus dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi
emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan
terletak di batang otak Orang-orang cenderung merasa bahagia
ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang
yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan
tersebut.<emosi/> Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil
dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Frekuesi
dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya
bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi
juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.
Rasionalitas
dan emosi
Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap
dunia sekitar. Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan
pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi
emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang
seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi
sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan
penting agar data bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan
makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap
pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku manusia. manusia lain.
Klasifikasi Emosi
Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi
tersebut positif atau negative . Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan
menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan
sebaliknya. Emosi tidak dapat
netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional .
Emosi adalah sesuatu hal yang biasa
terjadi di dalam setiap diri manusia. Dalam
keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana
banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu
hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan
yang timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih,
senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon
yang terjadi dari sesuatu yang kita alami.Berbicara soal emosi maka kita harus
tahu kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan manusia untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan
hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati
dan mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda kita. Kecerdasan
emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati,
ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan
emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan,
kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi,
kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi
dan sebagainya.
setiap masalah pasti selalu dapat diselesaikan, bahkan banyak
cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Masalah yang sedang Anda alami saat ini
sebenarnya dapat diatasi dengan mudah, karena Anda sudah menyadari masalah
tersebut. Sebagian orang terkadang merasa nyaman dan tidak sadar dengan
kesulitannya dalam mengendalikan emosi dan amarah, namun Anda sudah merasa
menyesal dan depresi dengan masalah anda tersebut. Ada beberapa cara yang bisa
kita lakukan setidaknya untuk mengendalikan emosi dan ego kita:
- Mengenali
diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan.
Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat
menangkap pesan apa yang ingin disampaikan dan di rasakan oleh kita apakah
marah, senang, sedih atau hal lainnya.
- Memahami
dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak
negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami dampak dari emosi yang
timbul itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari emosi yang
ada tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon manusia dalam sebuah
peristiwa atau kejadian. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola
emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
- Tenangkan
dan buang emosi negatif yang timbul dan berpikirlah secara netral dan
lebih berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi negatif itu sendiri.
Sadarilah hidup kita tidak sendiri dan masih banyak orang lain di sekitar
kita dan buang ego mu.
- Berpikirlah
dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi dan ego kita dan kita bisa
melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu, tenangkan dan berpikirlah
secara dingin untuk menangani hal seperti ini
- Berusaha
mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita bisa
berhasil menangani emosi ini sebelumnya dan dengan bergembira kita
mengambil tindakan untuk menanganinya.
- Lakukan
terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa
belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri dan itu
adalah kemampuan kita dalam mengelola emosi, karena kitalah sesungguhnya
yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Dan
sadarilah bahwa hidup masih panjang dan kita masih membutuhkan orang lain
dalam hidup kita. Ingat anda bukan siapa siapa.
- Mulailah dengan membangun suatu pikiran positif bahwa
hal-hal yang positif berasal atau disebabkan dari dalam diri anda.
Mulailah meyakini diri Anda bahwa Anda adalah orang yang memiliki sifat
positif seperti tenang, sabar, dan tidak mudah marah. Keyakinan ini harus
ditanamkan dalam diri Anda, karena kalau Anda terlalu depresi dan
menyalahkan diri terhadap segala sesuatu yang sudah terjadi, mungkin
kemarahan Anda tidak lagi dapat dikendalikan. Dalam membangun keyakinan
tersebut mungkin tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi bertahap
hingga Anda mampu untuk mengendalikan emosi, bersikap tenang dan sabar.
Menahan atau mengendalikan rasa marah membutuhkan tekad dan usaha yang
kuat. Itu sebabnya Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya bersabda: “
Orang yang kuat itu bukanlah karena bergulat, tetapi orang yang kuat
adalah yang dapat menguasai diri saat marah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban.)
- Kemudian Anda juga
sering merasakan penyesalan atas tindakan-tindakan emosional yang Anda
lakukan, namun penyesalan tersebut adalah sesuatu yang datangnya
terlambat. Saat ini yang diperlukan adalah sebuah kesadaran, yaitu suatu
pemikiran sebelum seseorang bertindak. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan sebuah reminder / pengingat. Banyak hal yang dapat dijadikan
pengingat. Anda dapat meminta bantuan teman/rekan Anda agar selalu
mengingatkan saat Anda sedang emosi. Lalu Anda juga bisa menuliskan
hal-hal yang dapat mengingatkan Anda seperti kata-kata ”sabar”, ”berpikir
positif”, ”tenang” dan semacamnya yang mampu membuat Anda mengendalikan
emosi. Tempel tulisan tersebut pada tempat-tempat yang stategis seperti
pada meja kerja, buku, kalender dan tempat lainnya.
- Cobalah
direnungkan tentang apa yang dirasakan orang lain ketika Anda marah.
Bayangkan jika yang dimarahi itu Anda. Merasakan apa yang orang lain
rasakan (empati) bisa membuat Anda berpikir ulang sebelum meluapkan emosi
dan kemarahan Anda.
- Cobalah juga untuk mencurahkan perasaan Anda kepada
orang-orang yang dapat dipercaya. Emosi yang menumpuk sangat tidak baik
bagi diri dan orang lain. Bila emosi dan kemarahan tersebut dibiarkan
terlalu lama maka kemarahan Anda bisa di luar batas hingga dapat merugikan
Anda dan orang lain. Dengan menceritakan masalah yang sedang Anda hadapi
maka kemarahan Anda dapat lebih mereda dan beban masalah tersebut juga
menjadi berkurang.
- Cara lain untuk manahan amarah adalah berwudhu. Dalam
hadis yang lain. Diriwayatkan oleh Abu Wa’il, ia berkata,” Suatu kali,
kami berada bersama Urwah bin Muhammad. Lalu muncul seseorang yang
berbicara dengannya sehingga membuatnya marah besar. Urwah kemudian
bangkit dan berwudhu’. Kemudian ia kembali lagi sambil berkata,” ayahku mengabarkan
kepadaku, dari kakekku, Athiyah (seorang sahabat), dia berkata, Rasulullah
saw bersabda,” Sesungguhnya amarah itu berasal dari setan, dan
sesungguhnya setan itu diciptakan dari api. Api hanya bisa dipadamkan
dengan air. Maka jika salah seorang di antara kalian marah, hendaknya
berwudhu’. (Hadis riwayat Abu daud, Ahmad dan al
Baghawi.)
Berpikir positif menjadi kata kuncinya. Mengelola ego
menjadi caranya. Dengan begitu, Anda pun bisa mengklarifikasi keadaan dengan
cara lebih positif, dan persepsi orang lain tentang Anda pun akan berubah.
Tujuannya bukan semata mengoreksi persepsi yang keliru tentang Anda, tapi orang
lain akan memandang Anda jauh lebih positif, dan justru mereka merasa berbuat
kesalahan karena telah meremehkan Anda.
Dari sudut reaksinya, ada dua macam
emosi
1.Emosi spontanitas
2.Emosi tidak spontanitas
1.Emosi spontanitas
Biasanya dimiliki orang yang
berkepribadian reaktif dan berpikiran pendek. Jika ada stimulus dari luar yang
dianggapnya merugikan dirinya sendiri, maka muncullah reaksi negatif secara
spontan. Reaksi bisa berupa kata-kata ataupun tindakan fisik.
2.Reaksi tidak spontanitas
Biasanya dimiliki orang yang agak
rasional. Setelah tahu persoalan maka diapun memberikan reaksi berupa marah.
Biasanya bentuknya hanya merupakan kata-kata saja.
Dari sudut efek emosi, ada dua macam
efek
1.Efek lama
2.Efek sebentar
1.Efek lama
Pada pribadi yang reaktif atau
spontanitas, biasanya emosinya mengendap lama. Dan biasanya akan mengendap
berupa rasa dendam. bahkan dendam kesumat. Yang biasanya akan disusul tindakan
fisik yang sangat negatif.
2.Efek sebentar
Dimiliki orang yang agak rasional.
Sehingga sebentar saja dia mampu melupakan persoalan atau masalah yang dianggap
tidak terlalu penting. Tidak ada rasa dendam yang mengendap terlalu lama.
Pengendalian diri
Ada baiknya tiap orang belajar
mengendalikan diri dalam arti mengendalikan emosi negatif. Secara cepat harus
memahami hakekat dari masalah yang dihadapi.Secara cepat harus berhitung apa
untung ruginya. Boleh saja marah, tetapi tak perlu mengucapkan kata-kata kotor
apalagi tindakan fisik.
Amarah adalah angin yang memadamkan
cahaya lentera yang menerangi pikiran. -Robert Green Ingersoll .
Salah
satu perkataan dari Robert Green Ingersoll yang menyatakan bahwa amarah adalah
angin yang memadamkan cahaya lentera yang menerangi pikiran. Hal ini
menerangkan bahwa jika kita dalam keadaan marah, maka kemarahan tersebut dapat
mengalahkan sifat-sifat positif kita yang ada dalam diri kita. Maka dari itu
kita harus membiasakan diri untuk bersikap tenang, sabar, dan tidak berpikir
pendek agar amarah yang berada di dalam diri kita tidak menjadi semakin besar.
Perasaan juga salah satu hal yang penting dalam
mengendalikan emosi kita. Perasaan – perasaan yang dialami
seseorang umumnya bersumber dari pikiran.
Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif.
Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan. Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan
Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif.
Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan. Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan
Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
Emosi
negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang.
Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat, mendengarkan musik atau apa saja yang disukai. Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan.
Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat, mendengarkan musik atau apa saja yang disukai. Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan.
Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
Kendalikan
reaksi anda terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang
menyalip motor dengan tiba-tiba, anda bisa memilih untuk marah atau memilih
tetap tenang yang pertama bisa membuat anda jadi orang yang reaktif dan
emosional, tapi yang kedua mengajarkan anda menguasai diri dengan baik.
Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa jua disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat.
Kita bisa saja merasa “BETE” ketika film, stress, kurang flu, stress, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.
Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa jua disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat.
Kita bisa saja merasa “BETE” ketika film, stress, kurang flu, stress, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.
Hidupkanlah perasaan-perasaan
yang menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal yang kita inginkan
tercapai atau terjadi.
Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.
Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.
Berhenti
dan berpikir sebelum bereaksi.
Fokuskan pikiran anda, sebelum anda berbicara jauh dalam omelan. Karena Seringkali, ketika seseorang sedang marah, mulut berbicara jauh tak terkontrol sebelum sebelum kita berfikir tenang. sebuah kata bijak : “Orang-orang cerdas berpikir sebelum mereka berbicara.” .Kemarahan (emosi) datang dengan mudah, berpikir positif dan tenang adalah kunci untuk manajemenkemarahan. anda perlu belajar menunda respon anda (sabar).
Fokuskan pikiran anda, sebelum anda berbicara jauh dalam omelan. Karena Seringkali, ketika seseorang sedang marah, mulut berbicara jauh tak terkontrol sebelum sebelum kita berfikir tenang. sebuah kata bijak : “Orang-orang cerdas berpikir sebelum mereka berbicara.” .Kemarahan (emosi) datang dengan mudah, berpikir positif dan tenang adalah kunci untuk manajemenkemarahan. anda perlu belajar menunda respon anda (sabar).
Thomas
Jefferson pernah berkata, “Jika kamu marah, hitung sampai 10. Jika
Anda sangat marah, hitung sampai 100 “Dan selama waktu yang
ingin Anda tanyakan pada diri sendiri tiga pertanyaan.Mengapa
saya marah? Apakah saya takut? Apakah
saya sakit? Apakah
saya frustrasi? Apa masalahsebenarnya di sini?
STOP
!! hilangkan rasa keinginan membalas dendam ketika emosi datang dari seseorang.
Dengan dendam apa yang anda inginkan tak akan mungkin tercapai, Bahkan,
biasanya membawa Anda lebih jauh dari apa yang Anda inginkan. Nabi Muhammad SAW
pada saat di Hina, Dicaci “Beliau Tetap Sabar” .
Anda
mungkin berpikir Anda tidak bisa meledakan emosi, tetapi Anda bisa! Kemarahan
adalah sebuah pilihan. Anda marah karena Anda ingin marah. Rasanya baik untuk
marah. Anda merespon bagaimana Anda memilih untuk merespon. Karena Anda punya
pilihan, memilih untuk menunggu sebelum bereaksi! .
Berdoa Kepada Tuhan (Allah SWT) .
Yang paling penting, Anda perlu pertolongan Tuhan untuk mengatasi kemarahan. Mintalah kepadanya untuk diberikan kasih, sukacita, damai, dan kesabaran . Kemarahan hanya lampu peringatan untuk masalah yang lebih dalam - apakah itu frustrasi, rasa tidak aman, atau sesuatu yang lain. Karena Allah ingin menunjukan Anda sesuatu hal melalui Problem anda saat ini.
Yang paling penting, Anda perlu pertolongan Tuhan untuk mengatasi kemarahan. Mintalah kepadanya untuk diberikan kasih, sukacita, damai, dan kesabaran . Kemarahan hanya lampu peringatan untuk masalah yang lebih dalam - apakah itu frustrasi, rasa tidak aman, atau sesuatu yang lain. Karena Allah ingin menunjukan Anda sesuatu hal melalui Problem anda saat ini.
Anda tentu setuju bahwa emosi adalah
wajar dalam hidup manusia dan sudah menyatu dalam diri setiap insan. Tanpa
emosi hidup akan menjadi tawar dan membosankan. Namun emosi ibarat air. Ia
sangat dibutuhkan dalam jumlah tertentu, tetapi bila tidak terkendali, air bisa
berbahaya dan merusakkan, menghanyutkan bahkan menghancurkan segalanya.
Menurut Tjiptadinata Effendi dalam Buku
Esoterik Teknik Menyerap Kekuatan Alam Semesta, menyebutkan bahwa emosi yang
meledak-ledak menyebabkan jiwa kita menjadi labil. Bahkan tidak jarang jiwa
yang labil dan emosi yang tidak terkendali membawa dampak yang sangat buruk
tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang yang dekat sama kita.
Emosi yang
meledak-ledak akan berdampak negative pada tubuh fisik. Lihat saja emosi bisa
menjadi pemicu terjadinya hipertensi atau ketidakstabilan tekanan darah. Dalam
tingkat lanjut gejolak emosional yang berlarut-larut akan menyebabkan
terjadinya ritme jantung yang pada akhirnya berdampak terjadinya gangguan jantung.
Bisa juga terjadinya iritasi lambung, kehilangan konsentrasi yang akhirnya
menyebabkan sakit maag dari banyaknya asam lambung.
Kesimpulan
Emosi adalah
keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis, seperti kegembiraan, kesedihan,
keharuan dan kecintaan. Dalam bahasa keseharian, kata emosi sering diidentikkan
dengan marah. Padahal, sebenarnya makna emosi cakupannya lebih luas. Sedangkan
marah adalah bagian dari emosi itu sendiri.
Emosi seseorang
tidak dapat dihilangkan, tetapi perlu adanya pengarahan dan pengendalian.
Sehingga, menjadikannya dalam keadaan yang seimbang. Tidak berkobar dalam
setiap waktu, dan tidak bergejolak dengan sebab-sebab yang tidak dibenarkan.
Ketika seseorang emosi, jiwanya akan bergejolak.
Hal ini akan
mempengaruhi perilakunya, baik bersifat negatif atau positif. Emosi yang tidak
terkendali dapat menyebabkan lemahnya daya fikir, tidak optimalnya fungsi akal,
pengambilan keputusan yang tidak matang, membangkitkan permusuhan, dan
sebagainya. Yang pasti, akan berakhir dengan penyesalan.
Karena itulah kita harus berusaha mengendalikan emosi
kita. Memang tidak mudah, tapi jika kita membiasakan diri untuk
mengendalikannya pasti kita bisa mengendalikan emosi tersebut agar emosi
tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang negative.
Referensi:
http://www.rumaisha.com/adab-akhlak-dan-perilaku/462-bagaimana-mengendalikan-emosi-anda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar